PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KERABANG TELUR AYAM RAS DALAM RANSUM BURUNG PUYUH TERHADAP TULANG TIBIA DAN TARSUS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan kerabang telur ayam ras dalam ransum terhadap berat, panjang dan volume tulang tibia burung puyuh. Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai proporsi penggunaan tepung kerabang telur ayam ras dalam ransum terhadap berat dan panjang tulang tibia burung puyuh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember 2010 dilaboratorium Ilmu Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah burung puyuh betina sebanyak 128 ekor berumur 3 minggu dengan bobot badan 33,99 ± 3,75 gram, dan pakan penyusun ransum yang digunakan adalah jagung, bungkil kedelai, PMM ( Poultry Meat Meal ), Top mix, CaCO3, NaCl dan kerabang telur ayam ras. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah berat, panjang dan volume tulang tibia. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 ulangan,masing-masing petak 8 ekor. Perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini adalah penggunaan kerabang telur ayam ras dalam ransum burung puyuh pada periode grower; T0: tanpa kerabang telur, T1:0,2%, T2:0,4%, T3:0,6% dan pada periode layer; T0:tanpa kerabang telur, T1:2%, T2:4%, T3:6%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kerabang telur ayam ras berpengaruh (P<0,05) terhadap berat, panjang, dan volume tulang tibia. Berat tulang tibia T1 dan T2 lebih tinggi secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan T0 dan T3, sedangkan pada tulang tarsus menunjukkan bahwa T2 lebih tinggi secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan T0, T1, dan T3. Panjang tulang tibia burung T1 dan T2 lebih tinggi secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan T0 dan T3, sedangkan pada tulang tarsus menunjukkan bahwa T1, T2 dan T3 lebih tinggi secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan T0. Volume tulang tibia burung puyuh T2 lebih tinggi secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan T0, T1 dan T3, sedangkan volume tulang tarsus menunjukkan T1, T2 dan T3 lebih tinggi secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan T0. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan tepung kerabang telur ayam ras periode grower 0,4% dan layer 4%, dengan imbangan Ca:P, (4,46:1) pada ransum burung puyuh mampu meningkatkan panjang, berat, volume tulang tibia dan tarsus. Kata kunci : kerabang telur, tibia, tarsus, Ca, P