Survei Entomologi, Maya Indeks, dan Status Kerentanan Larva Nyamuk Aedes aegypti terhadap Temephos

Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang merupakan masalah kesehatan dan sudah menjadi perhatian di dunia. Data selama 50 tahun terakhir, kasus DBD meningkat hingga 30 kali lipat. Peningkatan kasus DBD berhubungan dengan kepadatan nyamuk, maya indeks, dan status kerentanan disuatu daerah. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kepadatan nyamuk (HI,CI,BI), maya indeks dan status kerentanan larva Aedes aegypti terhadap Temephos 0.012 mg/L. Penelitian telah dilakukan di Desa Salido Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan pada bulan Desember 2017- Februari 2018 dengan 100 rumah menjadi sampel yang dibagi secara proporsional berdasarkan banyak rumah di kelompok tertentu. Pengamatan dan pencatatan dilakukan pada tempat penampungan air yang berada di dalam dan di luar rumah dan mengambil semua larva yang ditemukan. Larva yang didapatkan diuji di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Hasil penelitian didapatkan nilai HI 57%, CI 22.04%, BI 123% dengan nilai rerata DF 7 artinya kepadatan tinggi. Nilai CS 77.42% didapatkan lebih tinggi dari DS 22.58% dengan total kontainer berjumlah 558 buah. Maya indeks didapatkan 93 rumah dengan risiko rendah dan 7 dengan risiko sedang. Uji kerentanan dengan Temephos 0.012 didapatkan sudah terjadi resistensi.