Penerapan Rule Based dalam Membangun Transliterator Jawatex

Model transliterasi yang dibutuhkan saat ini tidak berfokus pada pembuatan font tetapi lebih pada transliterasi dokumen teks Latin. Untuk itu perlu dibangun model transliterasi yang diberi nama JawaTeX untuk mengalihaksarakan dokumen teks Latin ke aksara Jawa. Dokumen teks Latin diparsing untuk menentukan daftar pola pemenggalan string Latin sebagai token. Metode parser yang digunakan pada penelitian ini adalah The Context Free Recursive Descent Parser. Pengolahan dokumen teks Latin menjadi daftar pola pemenggalan string Latin menggunakan metode rule based, sedangkan proses pemadanan masing-masing pola pemenggalan string Latin dalam bentuk pemetaan dalam format LaTeX menggunakan metode Pattern Matching. Dengan metode rule based, maka masalah-masalah yang belum tertangani dalam penelitian sebelumnya dapat diatasi dengan menggunakan aturan-aturan tertentu. Model transliterasi yang dibangun didukung oleh aturan produksi penelusuran pola pemenggalan string Latin, model- model pola pemenggalan string Latin, aturan produksi untuk pemetaan aksara Latin-Jawa, model-model pola pemetaan, style atau makro LaTeX, Metafont aksara Jawa, serta paket program JawaTeX yang terdiri dari program parsing dan style LaTeX yang digunakan untuk mengkodekan format LaTeX. Model transliterasi yang dibangun dilengkapi pengkoreksian kesalahan pengetikan tulisan (spell checker). Paket program JawaTeX terdiri dari program pengecekan dan pemenggalan string Latin untuk penelusuran pola string Latin dan style LaTeX yang digunakan untuk mengkodekan format LaTeX. Beberapa hasil pengujian membuktikan bahwa jika pengguna bisa menulis dengan benar setiap kata atau istilah termasuk kata serapan sesuai dengan pengucapan aslinya dan menuliskan atau menata kembali ejaan Latin dalam teks sumber maka terlihat bahwa model transliterasi dokumen teks Latin ke aksara Jawa yang terbentuk bisa digunakan untuk mengalihaksarakan dokumen teks Latin ke tulisan aksara Jawa. Konsep pemenggalan dokumen teks dan pengalihaksaraan yang dibangun dalam tulisan ini dapat dijadikan dasar untuk dikembangkan dalam kasus yang lain. Untuk penelitian berikutnya, pemecahan penulisan aksara Jawa secara baik masih perlu dipikirkan. Penulisan aksara Jawa terkadang melewati batas kanan dari dokumen karena dalam penulisan aksara Jawa tidak mengenal spasi.