HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERKAP KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2019

Latar Belakang : Kasus Stunting  di  Puskesmas  Kerkap  nomor  dua  tertinggi  di  Kabupaten  Bengkulu  Utara  sebesar  18,75%. Balita  stunting  pada Maret  2018 sebanyak 68  balita (18,84%) dan  pada  Juni  2018 sebanyak 45 balita (18,75). Sebanyak 40%  masyarakat  tidak memiliki akses sanitasi yang baik terkait kepemilikan jamban dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), sehingga memicu  berbagai  sumber penyakit seperti, diare, hepatitis B serta penyakit lainnya. Selain itu riwayat penyakit infeksi seperti diare ataupun ISPA dapat memperburuk kondisi balita jika tidak ditangani dengan tepat.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019.Metode : Desain  penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analitik cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 91 Ibu yang memliki Balita, pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling.Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting dengan p value (0,008) (OR=3,8; 95% CI= 1,5-10,04), dan ada hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting dengan p value (0,000) (OR=15,21; 95% CI= 4,6-49,4) di Wilayah kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara .Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019. Saran, Diharapkan pihak puskesmas melakukan sosialisasi terkait sanitasi lingkungan dan penyakit infeksi yang dapat berpengaruh terhadap kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap.