ANALISIS EARLY WARNING SYSTEM DALAMPENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PTLIPPO GENERAL INSURANCE, TBK

Perkembangan kondisi kesehatan keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang harus mendapat perhatian khusus, karena akan menyangkut keputusan yang segera diambil oleh pimpinan dalam memajukan kesejahteraan dan kemajuan bag! perusahaan tersebut. Salah satu alat analisis yang dapat memberikan indikasi mengenai kondisi keuangan perusahaan yakni yang disebut dengan Analisis Early Warning System . Dengan menggunakan Early Warning System perusahaan dapat mengetahui perkembangan maupun penurunan kekayaan dan biaya operasi perusahaan selama periode tertentu. Penulisan ini akan dibahas mengenai analisis EWS terhadap perusahaan asuransi kerugian PT Lippo GeneralInsurance Tbk dengan menggunakan data laporan keuangan periode tahun 1992 hingga tahun 1996 (selama 5 tahun). Analisis ini memiliki 14 seri rasio , narnun dalam pembahasan thesis ini hanya dibahas 13 rasio yang meliputi : solvency margin ratio, adequacy of capital funds, change in surplus, underwriting ratio, incurred lost ratio, commissions ratio, management expense ratio agents' balance to surplus, premium growtth ratio, retention ratio, technical reserves ratio dan invesment yield ratio. Untuk menentukan hasil perhitungan rasio-rasio yang ada dalam EWS diperlukan program software Lotus dengan memanfaatkan fungsi-fungsi atau rumus-rumus sederhana yang ada pada program tersebut. Dari hasil analisis terhadap perusahaan asuransi kerugian pada PT. Lippo General Insurance menunjukkan kondisi kesehatan perusahaan cukup bagus. Salah satu buktinya adalah bahwa kemampuan keuangan perusahaan untuk mendukung kewajiban selama 5 periode (dari tahun 1992 s/d 1996) berada di atas batas normal yakni di atas 33.33%. Di samping itu perusahaan juga memiliki modal yang cukup dalam memenuhi kebutuhan untuk prospek jangka panjang, karena dilihat dari change in surplus ratio hampir selama 5 periode mengalami kenaikan surplus. Narnun kendati demikian perusahaan tetap harus lebih meningkatkan lagi usaha- usaha dan pengetatan aturan- aturan dalam industri asuransi demi tercapainya kondisi kesehatan keuangan perusahaan yang baik.