PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA KOMPUTER MAKRO MEDIA FLASH

in improving the quality of learning there are a variety of ways, one of which is to apply the model of learning and teaching with appropriate media. Problem based learning model with makromedia flash is one way to improve the quality of learning because model PBL students were more active in study. Because the model PBL students are required to solve problems on their own while the teacher's guide and a tentor. PBL model is one of the changing patterns of mind centered than teacher-centered towards a model of PBL dioreientasikan student.into solving problems, especially related to the application of learning material in real life. Keyword: Model of Problem Based Learning (PBL), learning result PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses pendewasaan dan pemandirian siswa. Peningkatan mutu pendidikan diharapkan melalui proses pembelajaran atau timbal balik antara guru dengan siswa. Kualitas suatu pembelajaran itu dapat ditingkatkan dengan berbagai cara. Salah satu cara adalah memvariasikan cara mengajar dalam kelas dan media pembelajraranya. Problem based learning (PBL) disertai media komputer dengan makromedia flash adalah salah satu variasai dalam meningkatkan interaksi dalam proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran tidak hanya berpusat dari guru. Dengan model PBL siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran, sedangkan guru berperan aktif dalam membimbing proses pembelajaran atau fasilitator. Tiap model pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahannya. Pemilihan model dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya yaitu tujuan. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran fisika adalah siswa belajar dengan aktif. Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) merupakan salah satu bentuk perubahan pola pikir dari teacher centered menuju students centered. Model ini merupakan inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dapat menjadi program yang mendorong kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi siswa, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antar sesama, antar sekolah, dan antar anggota masyarakat. (Murdiono, 2008:9). Dalam model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), belajar dan pembelajaran diorientasikan kepada pemecahan masalah terutama yang terkait dengan aplikasi materi pembelajaran di dalam kehidupan nyata. Selama siswa melakukan kegiatan memecahkan masalah, guru berperan sebagai tutor yang akan membantu mereka mendefinisikan apa yang mereka tahu dan apa yang mereka ketahui untuk memahami dan atau memecahkan masalah. Pemecahan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) akan berjalan dengan efektif jika penerapan pembelajaran berpusat pada kegiatan siswa yaitu dengan mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata (kontekstual), menumbuhkan pemikiran reflektif, membantu perkembangan dan keterlibatan aktif diri siswa dalam proses belajar.