Penerapan Cooperative Learning untuk Meningkatkan Hots
暂无分享,去创建一个
Implementasi kurikulum 2013 mensyaratkan pembelajaran saintifik yang dikembangkan dari paradigma konstruktivistik, sehingga mampu mengembangkan kemampuan berpikir aras tinggi (HOTS). Implementasi di lapangan masih saja terkendala, guru meragukan efektifitas pembelajaran saintifik berbasis konstruktif, termasuk pembelajaran kooperatif. Permasalahannya adalah 1) seberapa efektif penerapan pembelajaran cooperative learning, 2) faktor apakah yang menjadi penentu efektivitas kooperatif learning yang dimaksud. Prediktornya adalah cooperative learning (X1) yang memberi kesempatan mahapeserta didik mencari pengetahuan sendiri (X2) dan mempublikasikan hasil karya mereka (X3). Metode yang digunakan pertama adalah Research Development (RD). Untuk yang kedua, penelitian ini menjaring data dari 37 orang mahapeserta didik peserta kuliah asesment pembelajaran SD dari 2 kelas. Data dikumpulkan menngunakan skala penilaian yang terdiri dari 41 item yang sudah teruji valid dan reliabel 37 item. Pengolahan data berbantuan SPSS versi 20. Penelitian ini berhasil mengembangkan model Pembelajaran Kooperatif berbasis konstruktif yang terbukti efektif meningkatkan kemampuan berpikir aras tinggi (HOTS). Penelitian ini juga mendapatkan 3 model determinan HOTS atau kemampuan berpikir aras tinggi dengan sumbangan 32,50%. Seyogyanya manajemen pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013, terfokus pada memotivasi guru menerapkan pembelajaran kooperatif berbasis saintifik untuk penguatan HOTS.