Analisis Pemberian Makanan Tambahan terhadap Status Gizi Bayi-Balita

Pada tahap awal pengenalan Makanan Pendamping ASI penting untuk diperhatikan usia pemberian, frekuensi dan jenis Makanan Pendamping ASI apa yang akan diberikan pada bayi. Makanan Pendamping ASI adalah makanan dan minuman yang diberikan pada bayi mulai dari usia 6 bulan sampai 24 bulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Fenomena yang terjadi dimasyarakat pemberian Makananan Pendamping ASI diberikan sebelum bayi berusia 6 bulan, hal ini disebut dengan Makanan Pendamping ASI dini. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pemberian makanan tambahan dengan status gizi bayi-balita di Dusun 1 Desa Loa Kulu Kota Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi-balita di Dusun 1 Desa Loa Kulu Kota yang berjumlah 216 dan jumlah sampel sebanyak 104 bayi-balita. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel observasional dan timbangan berat badan. Pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Sampling. Analisis data menggunakan uji Spearman dengan tingkat signifikansi ( α = 0,05). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa didapatkan hasil sig. (2-tailed) sebesar 0.001< α = 0.05 yang berarti ada hubungan antara pemberian makanan tambahan (PMT) dengan status gizi bayi-balita di Dusun 1 Desa Loa Kulu Kota Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.