Determining Regencial Road Handling Priority Using Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) and TOPSIS Method (Case Study: Badung Regency - Bali)
暂无分享,去创建一个
Abstract . Determining road handling priority is considered as a complicated multicriteria decision making problem. In so doing, the Analytic Hierarchy Process (AHP) has been widely used to weight the importance. Fuzziness and vagueness however, are typical in many decision-making problems, so that fuzzy sets could be integrated with the pairwise comparison as an extension of the AHP. This study uses Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) and TOPSIS method in determining regencial road handling priority for road links under severe circumstances in Badung regency in Bali province. Data are taken from a previous study, which had also been conducted for Badung regencial road handling priority using the AHP and SK.NO.77/KPTS/Db/1990 method. The weights of main and sub criteria are determined using FAHP and subsequently the ranking of road links is determined using TOPSIS method. The AHP method gave somewhat different result to ‘SK.NO.77/KPTS/Db/1990’ method. On the other hand, FAHP and TOPSIS method produce the same result to ‘SK.NO.77/KPTS/Db/1990’ method. This is probably best explained by the fact that they similarly considered traffic volumes as the most significant factor. FAHP and TOPSIS method however, are preferred to the AHP and SK.NO.77/KPTS/Db/1990 method in determining regencial road handling priority in Badung regency. Abstrak . Prioritas penanganan jalan merupakan salah satu tugas berat dan penting yang dihadapi oleh pengambil keputusan pada pemerintah daerah. Pada kenyataannya, penentuan penanganan jalan dapat dilihat sebagai permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan banyak kriteria yang bersifat kompleks. Metode proses hirarki analitik (AHP) telah banyak digunakan untuk menentukan bobot kriteria di dalam penentuan prioritas penanganan jalan. Akan tetapi karena keragu-raguan merupakan hal yang lazim terjadi di dalam pengambilan keputusan, maka teknik fuzzy dapat dikombinasikan ke dalam metode AHP. Pada studi ini penentuan prioritas penanganan jalan kabupaten untuk kondisi rusak berat di Kabupaten Badung, Bali dilakukan dengan metode Fuzzy AHP (FAHP) dan TOPSIS. Data penelitian digunakan dari studi sebelumnya di Kabupaten Badung yang menggunakan metode AHP dan SK.NO.77/KPTS/Db/1990. Metode FAHP digunakan untuk pembobotan kriteria sedangkan metode TOPSIS digunakan untuk penentuan urutan ruas jalan yang akan mendapat penanganan. Metode AHP memberikan hasil yang sedikit berbeda dengan metode SK.NO.77/KPTS/Db/1990. Sementara itu FAHP dan metode TOPSIS memberikan hasil yang sama dengan metode SK.NO.77/KPTS/Db/1990. Hal ini kemungkinan karena kedua metode tersebut menggunakan volume lalu lintas sebagai faktor yang paling berpengaruh pada penelitian ini. FAHP dan metode TOPSIS lebih disarankan untuk digunakan di dalam penentuan prioritas penanganan jalan di Kabupaten Badung.