ANALISA PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DAN NILAI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PRODUK PASTA GIGI PUTIH MEDIUM DI AREA PEMASARAN SURABAYA (Studi Kasus : Produk Pasta Gigi Putih Medium Ukuran 75 Gram Produksi PT. Unilever Indonesia, Rungkut – Surabaya)

Pasar global dan persaingan usaha yang semakin kompetitif untuk dunia manufaktur membawa dampak yang besar dalam hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya. Sebagai contoh, tuntutan konsumen makin besar, mereka tidak lagi sekedar menginginkan produk atau jasa yang berkualitas dengan harga murah tetapi juga sangat mengharapkan kecepatan penyampaian, fleksibilitas, dan layanan pelanggan (customer service) yang unggul. Dalam membeli suatu produk, pelanggan selalu berupaya memaksimalkan nilai (value) yang dirasakan di saat dia menghadapi berbagai macam pilihan produk, merek, harga dan penjual. Konsumen akan memilih penawaran yang memberikan nilai (customer value) tertinggi dengan cost yang rendah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keterkaitan antara perilaku konsumen (customer behavior) dan nilai konsumen (customer value) terhadap penerapan strategi marketing yang dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sehubungan dengan pemasaran produk pasta gigi Pepsodent medium. Dari hasil pengolahan serta analisa data didapatkan bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,715, menunjukkan adanya hubungan antara customer behavior dan customer value terhadap strategi pemasaran. Untuk nilai koefisien determinan (R2) didapatkan sebesar 0,511. Hal ini menunjukkan bahwa 50% strategi pemasaran dipengaruhi oleh faktor-faktor perilaku konsumen dan nilai konsumen. Sedangkan sisanya, 50% dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar kedua variabel tersebut. Dengan mengetahui tingginya keterkaitan hubungan customer behavior dan customer value terhadap strategi pemasaran yang diterapkan, maka strategi pemasaran untuk selanjutnya yang paling tepat adalah dengan strategi agresif. Ditunjang dengan kekuatan internal yang sangat baik, maka untuk penerapan strategi agresif tersebut dapat dilakukan dengan melakukan perkembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, serta diversifikasi produk.