IMPLEMENTASI OTONOMI SEKOLAH DI ERA OTONOMI DAERAH (Studi Multi Kasus di SD N 1 Kutoarjo, SD Muhammadiyah Kutoarjo dan SD N 2 Pacor Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo)
暂无分享,去创建一个
Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui implementasi Otonomi
Sekolah Dasar. Karena keterbatasan penulis dalam segala hal, penelitian hanya
penulis lakukan di tiga SD yaitu : SD N 1 Kutoarjo, SD Muhammadiyah Kutoarjo
dan SD N 2 Pacor Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo. Penelitian dalam penulisan tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam
bentuk naturalistik. Subyek penelitiannya meliputi Kepala Sekolah, Guru, dan
Komite Sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tak bersruktur,
observasi, dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan analisis data selama
peneliti di lapangan dan analisis data pasca penelitian di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman Otonomi Sekolah tergolong
baik, karena di tiga SD obyek penelitian sudah mendapatkan sosilaisasi dari
Managing Basic Education (MBE). Semua unsur dari masing-masing sekolah paham
terhadap Otonomi Sekolah. Implementasi Otonomi Sekolah di SD obyek penelitian
dilaksanakan secara baik. Implementasi Otonomi Sekolah meliputi sembilan hal,
yaitu: 1. Perencanaan dan evaluasi, 2. Pengelolaan Kurikulum, 3. Pengelolaan Proses
Belajar Mengajar, 4. Pengelolaan Ketenagaan, 5. Pengelolaan Fasilitas,
6. Pengelolaan Keuangan, 7. Pelayanan Siswa, 8. Hubungan Masyarakat, dan
9. Pengelolaan Iklim Sekolah. Hambatan yang paling menonjol dalam pelaksanaan
Otonomi Sekolah adalah minimnya keuangan, lemahnya SDM, perubahan kurikulum
yang tidak dimbangi dengan sosialisasi yang matang, rumitnya administrasi
kurikulum, dan kadang kala masih adanya intervensi dari pihak atasan. Otonomi Sekolah dipandang sebagai kewenangan sekolah untuk mengatur
kepentingan warga sekolah menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi warga
sekolah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Semua
stakeholders sekolah perlu memahami agar dapat mengimplementasikannya yang
akhirnya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu sekolah harus :
1. mengembangakan potensi siswa, 2. program yang ditawarkan mampu memberi
nilai tambah bagi masyarakat, 3. kemaunan dan kemampuan warga sekolah ada
peningkatan, 4. mendapat dukungan dari fihak stakeholders, dan 5. berupaya
menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif.