Nasionalisme Masyarakat di Perbatasan Indonesia-Singapura: Studi Kasus Masyarakat Tionghoa-Batam

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nasionalisme masyarakat Tionghoa Batam di dekat perbatasan Indonesia-Singapura, menganalisis sejauh mana mereka memaknai rasa nasionalismenya, serta mengetahui upaya pemeliharaan rasa nasionalisme yang dilakukan negara terhadap masyarakat Tionghoa-Batam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Lokasi penelitian adalah di wilayah Nongsa Batam. Penelitian ini menemukan bahwa nasionalisme masyarakat di perbatasan tidak begitu terlihat disebabkan oleh beberapa faktor-faktor, di antaranya mobi-litas yang tinggi serta pertukaran informasi dan kamunikasi. Masyarakat Tionghoa-Batam lebih tertarik menggunakan Bahasa Mandarin, Hokkian dibandingkan bahasa Indonesia dalam berinteraksi. Mereka juga lebih tertarik melihat saluran televisi Singapura dan Malay-sia yang menggunakan Bahasa Mandarin. Dengan demikian mereka tidak tertarik dengan isu dan perkembangan nasional. Upaya yang dilakukan pemerintah daerah Kepulau-an Riau untuk memelihara rasa nasionalisme masyarakat Tionghoa-Batam di antaranya yaitu mewajibkan memasang bendera Indonesia saat perayaan HUT RI. Selain itu juga se-ring dilaksanakan berbagai pawai adat dan budaya untuk membangun rasa cinta terhadap adat dan budaya Indonesia, serta kegiatan sosialisasi pentingnya mencintai produk dalam negeri dan melakukan pembinaan terhadap perkumpulan warga masyarakat Tionghoa-Batam.