Analisis Kebutuhan Bandwidth Minimal Pada Automatic Teller Machine (ATM) Berbasis Very Small Apperture Terminal-IP (VSat-Ip)

Bandwidth dapat dipakai untuk mengukur baik aliran data analog mau pun aliran data digital. Anjungan Tunai Mandiri/Automated Teller Machine (ATM) merupakan salah satu teknologi yang menerapkan konsep proses data berbasis digital. Pada setiap perintah/penekanan tombol yang dilakukan pada ATM bernilai 1byte atau sama dengan 8 bit, kemudian ditambahkan dengan framing data rate yakni header sebesar 60 byte, FEC sebesar 72 bit, frame pembuka dan frame penutup masing 8 bit serta data rate sebesar 144 bit, maka dengan persamaan ini maka didapatkan bahwa menu yang paling banyak menggunakan bandwidth adalah menu transfer pada ATM Bank Madiri, BNI, BCA dan BII ketika melakukan transfer ke rekening BRI dengan nilai data rate sebesar 712 bit. Kemudian hasilnya akan disimulasikan kedalam Digital Carrier Link Budget Calculation dengan menggunakan Microsoft Excel. Setelah dilakukan perhitungan link budget dengan menggunakan link budget calculation dengan menggunakan microsoft excel, maka menghasilkan jumlah carrier sebesar 1368 buah carrier dalam 1 buah transponder dengan kapasitas sebesar 36,00 MHz, dimana 1 buah carrier dapat melayani komunikasi data untuk 1 buah ATM. Sehingga dalam 1 transponder dengan kapasitas 36,00 MHz dapat melayani 1368 buah komunikasi data ATM. Dengan jumlah bandwidth sebesar 128 Kbps yang disewa oleh Bank Mandiri, BII, BCA, serta bandwidth sebesar 64 Kbps yang disewa oleh Bank BNI dan BRI untuk komunikasi data sebuah ATM, maka bandwidth yang disewa oleh bank tersebut jauh lebih besar dari bandwidth yang dibutuhkan.