MANAGING SUPPLY CHAIN RISK IN THE ENGINEERING–TO–ORDER MANUFACTURER

Dalam melaksanakan aktivitas, perusahaan harus menghadapi risiko. Risiko pada perusahaan Engineering-To-Order (ETO) lebih kompleks. Material yang dibutuhkan untuk proyek tertentu unik atau dipesan tidak teratur. Lead time terbatas dengan jadwal ketat, tanpa celah untuk melakukan kesalahan. Sehingga perlu Manajemen Risiko Rantai Pasok. Proses Manajemen Risiko diawali dengan identifikasi kejadian risiko. Tiap risiko dianalisa tingkat dampak dan probabilitas untuk menetapkan Risk Priority Index (RPI). Lalu dipetakan dalam peta risiko. Risiko yang diproses adalah risiko kritis pada area merah dimana penanganan harus dilakukan dan area oranye dimana sangat direkomendasikan untuk melakukan penanganan. Sumber risiko kritis diidentifikasi dalam interrelationship area House of Risk. Sementara roof menunjukkan hubungan antar strategi. Dua strategi tidak dapat digunakan bersama bila saling menghalangi kinerja. Strategi–strategi yang berhubungan positif dapat dikombinasikan. Lalu dilakukan analisa benefit–cost pada tiap kombinasi strategi. Strategi diprioritaskan sesuai kemampuan memitigasi risiko dan kemampuan perusahaan. Empat strategi yang dipertimbangkan yaitu strategi penetapan SOP, supplier relationship management, mengontrak forwarder yang kompeten, dan knowledge management.