ANALISIS KUALITATIF PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG

Sebanyak 1 dari 3 baduta Indonesia mengalami masalah stunting. Adanya masalah stunting di Indonesia khususnya Provinsi Lampung sejalan dengan praktik pemberian makan pada bayi dan anak yang belum baik. Hasil survey nasional untuk Provinsi Lampung menunjukkan sebagian kecil bayi diberi ASI Eksklusif (32.3%) dan konsumsi makanan tidak beragam (47.3%) .Tujuan umum penelitian adalah menganalisis praktik pemberian makan pada bayi dan anak (PMBA) di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung. Penelitian kualitatif desain Rapid Assessment Procedure dengan sampel ibu yang memiliki bayi 6 – 18 bulan dan tenaga kesehatan yaitu kepala puskesmas dan tenaga gizi. Metode pengumpulan data melalui FGD dan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan contents analysis untuk memperoleh informasi mendalam terkait PMBA yaitu pemberian MP-ASI. Hasil penelitian menunjukkan praktik PMBA di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa pda seluruh kelompok umur adalah sebanyak 7 dari 36 informan MP-ASI dini, dan 1 dari 36 informan terlambat memulai MPASI, sebanyak 4 dari 36 informan memberikan tekstur MP-ASI yang salah, 7 dari 36 informan belum memberikan lauk dan 4 dari 36 informan memberikan MP-ASI instan serta sebagian besar MP-ASI diberikan secara aktif responsif. Selanjutnya, mayoritas informasi PMBA ibu diperoleh dari tenaga kesehatan dan seluruh tenaga kesehatan mendukung praktik PMBA yang benar. Adanya edukasi dengan metode demonstrasi MP-ASI seimbang dan pembentukan kelompok masyarakat pendukung ASI dan MPASI dapat membantu praktik PMBA yang tepat.