Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Semurup
暂无分享,去创建一个
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi balita pendek (stunting) di Kabupaten Kerinci sebesar 35,0%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 62 responden yaitu 31 (kasus) dan 31 (kontrol). Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik pengambilan data dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan (p=0,000; OR=85,5) dan saluran pembuangan air limbah (p=0,000; OR=62,6) dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci. Tidak ada hubungan antara pendapatan (p=0,129), imunisasi dasar (p=1,27) dan ASI Eksklusif (p=0,25) dengan kejadian stunting wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan dan saluran pembuangan air limbah merupakan faktor risiko kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci.