PT. Chevron Pacific Indonesia merupakan salah satu perusahaan pengelola minyak dan gas bumi di Indonesia yang ditunjuk oleh SKKMIGAS melalui kontrak kerja sama. Salah satu area penting sebagai support proses operasi penyaluran minyak mentah kepada customer adalah Metering Station dimana berfungsi sebagai alat kalkulasi. Oleh karena itu kehandalan peralatan tersebut sangat diperlukan, sehingga proses maintenance dan kesiapan spare part yang baik sangat diperlukan. Untuk mempermudah dalam pemenuhan kebutuhan akan spare part diperlukan sistem common stock yang akan secara sistematis ter-generate pada inventory management system. Analisis berdasarkan kekritisan, nilai, lead time, dan frekuensi penggunaan akan membantu dalam menentukan safety stock yang akan digunakan sebagai acuan sistem common stock. Sebanyak 190 jenis spare part dengan nilai biaya sebesar US$ 778.573,78 diklasifikasikan berdasarkan kekritisan komponen dan perhitungan safety stock yang menghasilkan kategori common stock order sebesar 77,89% dan uncommon stock sebesar 22,11% dari jumlah total spare part. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan klasifikasi berdasarkan nilai dengan ABC analisis dan klasifikasi berdasarkan kekritisan lebih sesuai digunakan pada Metering Station. Selain itu model penentuan vendor juga diperlukan guna mempercepat proses pengadaan spare part. Model penentuan vendor menggunakan kerangka kerja Fun dan Hung dimana menggunakan landasan kriteria quality, cost, delivery, responsiveness, dan TKDN. Sehingga berdasarkan penelitian ini mempermudah proses ordering secara sistematis yang berdampak terpenuhinya kebutuhan akan spare part dengan kualitas bagus dan terhindar dari stock out.