POTENSI INDUSTRI PENGOLAHAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SMK DI KABUPATEN PASURUAN

Berdasarkan distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha tahun 2006 di Kabupaten Pasuruan terlihat bahwa sektor industri pengolahan manempati urutan teratas dengan prosentase 31,16%. Sektor ini perlu mendapatkan perhatian terutama dalam upaya pengembangan sumber daya manusianya. Melihat kondisi existing sektor industri pengolahan masih menjadi sektor yang dominan, dalam pengembangan sumberdaya manusia pendidikan SMK, terlihat masih ada hambatan. Hambatan tersebut adalah belum dikembangkannya SMK yang sesuai dengan potensi industri pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep pengembangan SMK yang sesuai dengan potensi industri pengolahan di Kabupaten Pasuruan. Untuk mengindetifikasi potensi industri pengolahan, digunakan analisis LQ Sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor penghambat pengembangan SMK dan konsep pengembangan SMK yang sesuai dengan potensi industri pengolahan, dianalisis dengan delphi yang diawali dengan analsis stakeholders. Potensi yang dominan pada sektor Industri pengolahan di Kabupaten Pasuruan adalah perpaduan antar subsektor industri yaitu 1) industri makanan, minuman dan rokok. 2) mesin dan peralatannya. 3) barang dari kayu, rotan. 4) Tekstil dan alas kaki. 5) kertas, percetakan dan penerbitan, dan 6) industri kimia. Faktor-faktor penghambat pengembangan SMK yang sesuai dengan potensi industri pengolahan yaitu 1) biaya operasional pendidikan SMK. 2) tenaga pendidik SMK. 3) sarana dan prasarana. 4) kerjasama SMK dengan Industri. 5) kemajuan ekonomi (Potensi). 6) kemampuan Iptek, 7) kebijakan Pemerintah, dan 8) minat masyarakat. Penelitian ini dihasilkan konsep pegembangan SMK melalui 1) diferensiasi masyarakat. 2) pelatihan/magang di lndustri bagi guru SMK. 3) pembelajaran SMK di BLK/Industri. 4)kerjasama SMK dengan industri yang saling menguntungkan, 5) Re-Engineering SMK dengan pengembangan/pembukaan program keahlian SMK berdasarkan potensi industri yaitu: Teknologi Tekstil. Kria Kulit, Kria Kayu, Teknik Kimia, Teknik Grafika, Pengecoran Logam, dan Mekanik lndustri, 6) beradaptasi dengan lingkungan eksternal untuk mencari pasar kerja lulusan, 7) efektifitas program peningkatan SDM untuk orientasi penempatan tenagakerja ke industri, sosialisasi lulusan SMP/MTs untuk masuk SMK, dan 8) menganalisis minat masyarakat dalam pemilihan program keahlian SMK.