Penjadualan Pembangkit Hidro-Thermal Menggunakan Metode Dynamic Programming

Dalam sistem tenaga listrik yang terdiri dari unit PLTA dan sejumlah pusat listrik termis perlu dicari jalur pembagian pembangkit antara subsistem hidro ( kelompok PLTA ), dan sub-sistem themal ( PLTU, PLTP, PLTG dan PLTGU ) agar di dapat operasi yang optimum bagi sistem tenaga listrik secara keseluruhan untuk mencapai biaya bahan bakar yang minimum. Agar dicapai operasi yang optimum, perlu dilakukan pengaturan pembebanan pada pembangkit listrik yang melayani beban tenaga listrik. Beban sistem tenaga listrik berubah-ubah menurut waktu dalam rupiah per jam juga berubah ubah menurut waktu, biaya operasi sistem tenaga listrik merupakan tujuan yang akan diminimalkan, masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan metoda Dynamic Programming. Biaya terbesar yang dipergunakan pada suatu perusahaan listrik adalah biaya bahan bakar, sehingga dalam perencanaan operasi sistem diinginkan agar biaya bahan bakar serendah mungkin, dalam arti dicapai biaya bahan bakar yang optimum, dengan tetap memperhatikan kendala-kendala sistem seperti kemampuan pembangkit dari generator. Studi kasus di lakukan di pada tanggal 27 mei 2009 selama 24 jam. Beban sistem sebesar 7980 MW,dengan mengoperasikan 3 unit pembangkit Hidro dan 5 unit pembangkit Thermal menghasilkan penghematan biaya operasi sebesar 2.64% atau Rp. 287.059.636,03 per hari