Penerapan Siklus Dmaic Dengan Metode Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Bata Merah Dengan Penambahan Serbuk Kayu (Studi Kasus: Industri Batu Bata Merah, Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang)

Abstrak Industri batu bata merah Cemorokandang memproduksi batu bata merah dengan campuran bahan baku utama yaitu tanah liat dan abu hasil pembakaran tebu dengan proses produksi secara konvensional. Permasalahan pada proses produksi batu bata merah Cemorokandang ini adalah kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya kuat tekan batu bata merah dan Standar Nasional Indonesia yaitu SII -0021-78 mengenai kuat tekan batu bata. Selain itu, terdapat permasalahan mengenai pencemaran yang terjadi dikarenakan limbah serbuk kayu hasil gergaji dari industri mebel di lingkungan sekitar, dan limbahnya belum dimanfaatkan sampai saat ini. Oleh karena itu, untuk mengidentifikasi dan upaya meningkatkan kualitas kuat tekan batu bata merah pada produksi batu bata maka diterapkannya Siklus Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC) dengan menggunakan pendekatan metode Taguchi. Berdasarkan hasil analisis DMAIC, didapatkan hasil bahwa enam hari produksi pada Bulan Juli, kuat tekan batu bata berada dibawah standar kuat tekan. Berdasarkan hasil eksperimen Taguchi yang dilakukan dengan adanya kombinasi serbuk gergaji pada komposisi adonan batu bata, maka dihasilkan Setting level optimal yaitu komposisi bahan baku ( Tanah liat 75% : abu hasil pembakaran tebu 20% : serbuk gergaji 5%), Waktu Penggiingan selama 1,5 jam, Waktu pengeringan selama 3 hari, dan posisi pembakaran berada ditengah. Dengan menggunakan setting level optimal tersebut, nilai Defect per Million Opportunity (DPMO) mengalami penurunan dari 45600 menjadi 9500, lalu peningkatan terjadi pada nilai sigma dari 3,189 menjadi 3,844 dan peningkatan kapabilitas proses (Cpm dan Cpmk). Kata kunci : Batu Bata, Kuat Tekan, Siklus DMAIC, Metode Taguchi