Studi Percepatan Tanah Maksimum Di Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan Metode NGA (Next Generation Attenuation)
暂无分享,去创建一个
Yogyakarta merupakan daerah yang rawan akan bencana gempabumi. Gempabumi Yogyakarta yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 telah menelan ribuan korban jiwa dan ratusan ribu bangunan rusak. Untuk mengetahui nilai percepatan tanah maksimum di Daerah Yogyakarta maka dilakukan penelitian perhitungan percepatan tanah maksimum empiris menggunakan rumusan atenuasi NGA ( Next Generation Attenuation ). Data penelitian yang digunakan adalah data parameter gempabumi daerah Yogyakarta dan sekitarnya, diperoleh dari United State Geological Survey (USGS) selama 41 tahun yaitu antara tahun 1973 - 2014. Nilai percepatan tanah maksimum tertinggi sebesar 389 gal terletak pada koordinat 7.95 0 LS - 110.45 0 BT dan percepatan tanah maksimum terendah sebesar 112,04 gal terletak pada koordinat 8.35 0 LS - 111.5 0 BT. Wilayah-wilayah yang memiliki nilai percepatan tanah maksimum terbesar berada di daerah Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Klaten, Kebumen, Tegal, Imogiri, Jetis, dan Pandak. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daerahYogyakarta memiliki resiko yang besar dalam bencana gempabumi.
[1] W. Silva,et al. Strong Ground Motion Attenuation Relationships for Subduction Zone Earthquakes , 1997 .
[2] L. Parson,et al. The Manokwari Trough and the western end of the New Guinea Trench , 1992 .
[3] W. Hamilton. Plate tectonics and island arcs , 1988 .