Analisis dan Usulan Pengembangan User Interface Software Permainan Edukasi untuk Anak-Anak dengan Metode Luc (Logical User Centered Interaction Design) (Studi Kasus di SD Marsudirini Gedangan Semarang)
暂无分享,去创建一个
Software permainan edukasi (edu games) merupakan media yang sangat populer di masyarakat saat ini. Tidak hanya sebagai media hiburan, tetapi juga sebagai media alternatif pembelajaran di sekolah. Sekolah Dasar Marsudirini Gedangan telah menggunakan edu games sebagai media pembelajaran khususnya untuk siswa tingkat 1. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tampilan edu games yang ada di sekolah dan memberikan usulan perancangan edu games yang lebih user friendly untuk anak- anak.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, ternyata diketahui bahwa sebagian besar siswa cepat merasa bosan pada saat mengoperasikan edu games yang ada saat ini. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata hal yang menyebabkan tingginya tingkat kebosanan siswa adalah tampilan edu games yang sulit dimengerti. Selain itu, terdapat beberapa ketidaksesuaian edu games yang ada di sekolah dengan pedoman perancangan edu games untuk anak. Hasil pemeriksaan menggunakan checklist pedoman perancangan edu games untuk anak terhadap edu games sekolah (Play and Learn) menunjukkan bahwa dari total 16 prinsip perancangan yang ada, sebanyak 7 prinsip telah dipenuhi oleh edu games sekolah dan sebanyak 9 prinsip tidak dapat dipenuhi oleh edu games yang ada di sekolah.
Penelitian ini menggunakan Logical User Centered Interaction Design (LUCID) sebagai metode untuk perancangan dan usulan perbaikan software permainan edukasi. LUCID merupakan salah satu metode pengembangan software dengan user sebagai fokus perancangannya (user centered design). Mengingat bahwa tampilan (interface) merupakan bagian edu games yang sangat penting dan berpengaruh terhadap user anak- anak, maka metode ini cukup efektif digunakan dalam perancangan interface software permainan edukasi untuk anak. LUCID memiliki tahapan perancangan yaitu envision, discovery, design foundation, design detail, build dan release.
Usulan perbaikan dibagi menjadi 3 alternatif prototipe edu games dan diujikan secara langsung kepada user dengan teknik simulasi sehingga didapatkan satu alternatif software permainan yang sesuai dengan kebutuhan user. Data hasil pengujian didapatkan dengan teknik wawancara dan thinking aloud protocols. Hasil pengujian menunjukkan bahwa masih diperlukan penyempurnan terhadap alternatif prototipe edu games terpilih. Penyempurnaan yang dilakukan adalah dengan menambah jumlah soal, menyesuaikan tingkat kesulitan soal agar sesuai dengan materi pelajaran tingkat 1 Sekolah Dasar, serta memberikan tambahan bonus game jika user mampu menjawab keseluruhan pertanyaan dengan benar.