Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa dengan Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Inquiry
暂无分享,去创建一个
ABSTRAK
Penelitian ini berisi tentang analisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Alasan dari kemampuan pemecahan masalah matematis yang diambil berawal dari tujuan pembelajaran yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006, didalamnya tercantum pentingnya variabel kemampuan pemecahan masalah matematis ini untuk dimiliki setiap siswa. Alasan penelitian ini lebih dikuatkan lagi dengan hasil kurang baik diperoleh perwakilan siswa Indonesia pada level tertentu di TIMSS dan PISA. Dari beberapa alasan ini, peneliti memutuskan untuk memilih kemampuan pemecahan masalah matematis sebagai variabel yang perlu ditingkatkan. Untuk variabel bebasnya, sebagai solusi yang peneliti tawarkan adalah model pembelajaran Problem Based Learning dan Inquiry. Kedua model pembelajaran ini dipercaya dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Hal ini terlihat dari penelitian relevan yang saling berkaitan erat antara model pembelajaran dan kemampuannya. Penelitian dianalisis dengan kuasi eksperimen dengan desain eksperimen (pre-test post-test control group design). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan pemberian tes uraian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMP di Garut dengan sampel yang diambil adalah dua kelas pada salah satu SMP Negeri di Tarogong Kidul Garut, yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1)Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran Problem Based Learning dengan Inquiry; (2)Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran Problem Based Learning dan Inquiry tergolong tinggi; dan (3) Sikap siswa terhadap pelajaran matematika yang mendapatkan pembelajaran Problem Based Learning dan Inquiry berinterpretasi baik.
Kata kunci: kemampuan pemecahan masalah matematis, Problem Based Learning, Inquiry, kuasi eksperimen, pre-test post-test control group design
ABSTRACT
This study is about the analysis of students' mathematical problem solving. Reasons of mathematical problem solving was taken begins with learning objectives stated in the Ministerial Regulation No. 22 of 2006, in which the importance of students to have mathematical problem solving listed. The reason of this research was strengthened further with bad results obtained by the representative of Indonesian students at a particular level in TIMSS and PISA. Consequently, researchers decided to choose mathematical problem-solving as a variable that needed to be improved. For the independent variables, as solutions that offer researchers are Problem Based Learning and Inquiry learning model. Both learning model was believed to increase the ability of students' mathematical problem solving. There were evident from the relevant research closely interrelated between learning models and abilities. The study analyzed with quasi-experiments with experimental design (pre-test post-test control group design). Data collection techniques used by giving test description. The populations in this study are all junior high school students in Garut with samples taken were two classes in one of the Junior High School in Tarogong South Garut, namely the experimental class 1 and class 2. The experimental results showed that: (1) There is no difference in mathematical problem solving among the students who get Problem Based Learning or Inquiry; (2) The increase in mathematical problem solving of students who get Problem Based Learning and Inquiry is high; and (3) The attitude of students toward Problem Based Learning and Inquiry interprets well.
Keywords: mathematical problem solving, Problem Based Learning, Inquiry, quasi-experiments, pre-test post-test control group design