PENGEMBANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGELOLAAN SPAREPART PADA PROVISIONING 737 NG (STUDY KASUS PT. GMF AEROASIA)

Inventory merupakan aset yang harus dikelola dengan baik. Kelebihan inventory akan meningkatkan biaya dan kekurangan inventory akan mengganggu proses produksi. Inventory yang berupa sparepart dengan tipe repairable memiliki karakteristik yang berbeda dengan inventory pada umumnya yang menyebabkan pengelolaanya lebih rumit. Untuk mengelola sparepart repairable dibutuhkan dua elemen utama yakni proses perbaikan dari sparepart jika mengalami kerusakan, dan adanya stock untuk mengganti sparepart yang mengalami kerusakan. Dalam industri penerbangan terdapat istilah pooling component sebagai salah satu alternatif pengelolaan inventory. Metode ini mengurangi lead time proses perbaikan sparepart karena sparepart yang rusak akan segera digantikan dengan sparepart yang dapat dipakai. Penelitian ini merancang suatu alat bantu pengambilan keputusan apakah sparepart diperbaiki sendiri oleh perusahaan atau dilakukan mekanisme pooling. Hasilnya, pada kelompok sparepart workshop capability, biaya minimal didapatkan ketika sebagian sparepart dipoolingkan dan sebagian dikerjakan sendiri. Untuk sparepart workshop non capability, didapatkan nilai target opportunity revenue sehingga pengerjaan sendiri menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.