Abstrak : Jalan Imam Bonjol (segmen Simpang Gunung Soputan-Simpang Teuku Umar Barat) sangat berperan penting dalam melayani dan melewatkan arus lalu lintas yang cukup besar. Namun kenyataannya sering terjadi kepadatan jumlah kendaraan yang ditambah dengan hambatan samping serta, perkembangan jumlah penduduk kota Denpasar per tahun dalam rentang waktu 2000-2010 adalah sebesar 4 %, sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas yang mengakibatkan terjadinya tundaan waktu perjalanan (delay ). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja ruas jalan dan biaya perjalanan akibat tundaan lalu lintas di jalan Imam Bonjol (segmen Simpang Gunung soputan-Simpang Teuku Umar Barat) . Analisis kinerja ruas jalan dilakukan berdasarkan derajat kejenuhan (DS) dan tingkat pelayanan jalan. Biaya perjalanan ditentukan berdasarkan kecepatan arus bebas yaitu kondisi arus lalu lintas tanpa mengalami tundaan dan berdasarkan kecepatan rata-rata perjalanan yaitu kondisi arus mengalami tundaan serta hambatan samping. Untuk perhitungan BOK (Biaya Operasi Kendaraan) kendaraan ringan dan kendaraan berat digunakan model yang dikembangkan oleh LAPI-ITB (1997) bekerja sama dengan KBK Rekayasa Transportasi, Jurusan Teknik Sipil, ITB. Sedangkan analisis BOK sepeda motor menggunakan metode Dinas Lalu lintas Angkutan Jalan (DLLAJ). nilai waktu perjalanan dihitung dengan menggunakan data pendapatan per kapita kota Denpasar, rata-rata isian per kendaraan dan berdasarkan referensi nilai waktu studi-studi terdahulu. Analisis biaya perjalanan akibat tundaan menggunakan rumus : D = ?Q x {(t 1 x (BOK 1 + NW 1 )) – (t 0 x (BOK 0 + NW 0 ))} Penelitian ini menunjukkan derajat kejenuhan ruas Jalan Imam Bonjol (segmen Simpang Gunung Soputan-Simpang Teuku Umar Barat) adalah 0,88 yang berarti memiliki tingkat pelayanan E, sehingga dianggap tidak memenuhi standar operasi kendaraan untuk daerah perkotaan yang minimal memiliki tingkat pelayanan C. Biaya kemacetan yang ditimbulkan akibat adanya tundaan lalu lintas pada ruas Jalan Imam Bonjol adalah sebesar Rp. 428.542.828,452 /tahun . Abstract : Imam Bonjol Street has a very important role in serving and skips the huge and preponderances traffic flow. But in fact yet it is often the case that the density of the number of vehicles coupled with side constraints as well as the development of Denpasar city population per year within the period of 2000-2010 amounted to 4%, causing a traffic density resulted in travel time delay (delay). The purpose of this study was to analyze the performance of road and travel expenses due to delay traffic on the road of Imam Bonjol Street (Gunung Soputan intersection segment-Teuku Umar Barat Intersection segment). Performance analysis is based on the streets degree of saturation (DS) and the level of service roads. Travel expenses is determined based on the free flow speed of the traffic flow conditions without delay and according to the average traveling speed of the flow conditions experienced delays and obstacles aside. For the calculation of BOK (Biaya Operational Kendaraan) light vehicles and heavy vehicles use the model developed by LAPI-ITB (1997) in collaboration with CBC Transportation Engineering, Department of Civil Engineering, ITB. While the motorcycle BOK analysis using Department of Transport Road Traffic (DLLAJ) method analysis. Analysis the value of travel time is calculated by using the data of per capita income of Denpasar, the average per vehicle entry and by reference to the time value of previous studies. Analysis of travel expenses due to delay using the formula: D = ?Q x {(t 1 x (BOK 1 + NW 1 )) – (t 0 x (BOK 0 + NW 0 ))} This study shows the degree of saturation in Imam Bonjol Street segment is 0.88 which means having a level of E service so it is considered not meet the operating standards of vehicles for urban areas that have a minimal level of C service. Congestion costs incurred due to delay traffic on Jalan Imam Bonjol segment amounted Rp. 428.542.828,452/ year