Sastra Dongeng dalam Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan

Pendidikan merupakan jalan utama untuk memanusiakan manusia. Namun, hal tersebut menjadi pertanyaan besar di zaman sekarang. Banyak orang yang berpendidikan tetapi tidak menunjukkan sejatinya orang yang terdidik. Pendidikan terus mengalami perubahan dan kemajuan, tetapi di sektor etika dan moral terus mengalami kemunduran. Banyak pihak menyalahkan muatan pendidikan karakter telah gagal membimbing manusia Indonesia berlaku layaknya manusia. Tindak lanjut dari hal tersebut adalah digemakan pendidikan karakter dan literasi. Program tersebut lebih dikenal dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang digagas langsung oleh pemerintah. GLS harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengembangkan karakter dan mengembangkan keterampilan berbahasa siswa, yaitu dengan cara literasi sastra terutama sastra dongeng. Literasi sastra (dongeng) merupakan sebuah solusi yang dapat dipilih dalam pembelajaran, terutama pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan (MMP). Karya sastra memiliki banyak keunggulan, diantaranya mengembangkan karakter, memperhalus karakter, sarana pembelajaran bahasa, dan lain-lain. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran profil pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan (MMP) di sekolah dasar Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Data primer yang digunakan adalah kuesioner yang disebarkan kepada guru-guru. Data kemudian dianalisis dan dideskripsikan sehingga tergambar tujuan penelitian yang dimaksud. Berdasarkan hasil penelitian, banyak guru yang tidak memahami konsep pembelajaran MMP dan implementasi dari konsep tersebut. Kemudian sedikit guru yang menggunakan sastra dalam pembelajaran MMP.