PENERAPAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

Pada saat ini, industri berkembang pesat dalam hal ragam maupun jumlahnya di Indonesia. Setiap industri mempunyai potensi untuk menimbulkan limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Limbah merupakan bahan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu,cair atau padat.  Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang  bersifat beracun atau berbahaya  dan  dikenal  sebagai  limbah  Bahan  Berbahaya  dan  Beracun  (Limbah  B3).  PT.  Toyota Motor  Manufacturing  Indonesia  adalah  perusahaan  yang  bergerak  di  bidang  industri  pembuatan komponen/perakitan  kendaraan  bermotor  roda  empat  merk  TOYOTA  serta  perlengkapan  mesin pengolah/pengerjaan logam. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia menghasilkan limbah yang bersifat  berbahaya  dan  beracun  dari  kegiatan  proses  produksi  dan  dapat  berpotensi  menjadi pencemar bagi lingkungan bila tidak dikelola dengan baik. Limbah B3 yang dihasilkan oleh PT. Toyota Motor  Manufacturing  Indonesia  adalah  sludge  IPAL,  kerak  cat/sludge  painting,  phosphat  sludge, thinner bekas, oli bekas, aki bekas, majun bekas, lampu TL bekas, kemasan bekas B3 (kaleng cat, jerigen, kaleng thinner, drum), abu insinerator, dan limbah poliklinik. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia  melakukan  manajemen  pengelolaan  limbah  B3  dengan  baik  sehingga  tidak  mencemari lingkungan.