Persepsi dan Perilaku Organisasi pada SKPD dalam Pelaksanaan e-Procurement di Kota Magelang
暂无分享,去创建一个
Bad perceptions of conventional procurement of goods and services in government offices, with all of its problems, make some government officials are reluctant to become committee or electronic procurement officials. E-Procurement systems have an impact on organizational behaviour in government procurement of goods and services. This study aims to determine the perception of e-Procurement systems and organizational behaviour changes that occur in the implementation of e-Procurement in Kota Magelang. This research uses survey method, where respondents fill out a questionnaire related to the research variables. Respondents are employees involved in the activities of e-Procurement in Kota Magelang, They are Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom), Unit Layanan Pengadaan (ULP) and LPSE staff members, with total respondents are 40 peoples. Six hypotheses are tested using PLS and all of them supported by analysis of data Persepsi terhadap kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah konvensional yang sarat dengan permasalahan masih menjadi penyebab sebagian aparat pemerintah enggan menjadi panitia atau pejabat pengadaan berbasis elektronik. Sistem e-Procurement memberikan dampak pada perilaku organisasi dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah. Makalah ini disusun untuk mengetahui persepsi tentang sistem e-Procurement serta perubahan perilaku organisasi yang terjadi pada pelaksanaan e-Procurement di Kota Magelang. Metode yang dilakukan berupa survei, yaitu responden mengisi lembar kuesioner yang telah disusun berdasarkan variabel penelitian. Responden adalah pegawai yang terlibat dalam kegiatan e-Procurement di Kota Magelang, terdiri atas Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom), Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan pengelola LPSE, dengan total responden berjumlah 40 orang. Enam hipotesis diuji menggunakan program PLS dan keseluruhan hipotesis dinyatakan diterima berdasarkan analisis data.