Pemanfaatan metadata yang disediakan secara online, sebagai contoh metadata dalam dublin core, memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pertukaran informasi digital saat ini. Galeri, Perpustakaan, Arsip, Museum saat ini mulai membuka data dalam menyamakan penemuan standar yang lebih baik bagi sumber daya elektronik dimasa depan.Temu kembali informasi bersejarah menjadi tujuan yang paling utama. Dublin Core adalah satu set metadata yang terdiri dari 15 set elemen telah dibangun untuk mendukung temu kembali informasi perpustakaan dengan lebih mudah. Dublin core term telah terstandarmelalui sebuah konsensus internasonal danpenggunaannya lebih sederhana dibanding MARC dalam pengelolaan data di perpustakaan. Oleh karenanya perpustaaan dan museum saat ini mulai menggunakan kosakata standar dari Dublin Core – hal ini dilakukan untuk mendukung wacana perpustakaan dengan akses yang terbuka. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengimplementasikan 15 term dalam Dublin Coredalam studi kasus perpustakaan serta mengujinya melalui uji validator RDF.
[1]
John A. Kunze,et al.
Dublin Core Metadata for Resource Discovery
,
1998,
RFC.
[2]
Stuart Weibel,et al.
The Dublin Core Metadata Initiative: Mission, Current Activities, and Future Directions
,
2000,
D Lib Mag..
[3]
Alexa T. McCray,et al.
Principles for digital library development
,
2001,
CACM.
[4]
Giannis Tsakonas,et al.
Exploring usefulness and usability in the evaluation of open access digital libraries
,
2008,
Inf. Process. Manag..