Implementasi dan Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat Industri Kecil Menengah Tahu Dalam Perbaikan Pemanfaatan Limbah Tahu untuk Produksi Biogas

Penelitian penerapan teknologi tepat guna ini berfokus kepada aspek implementasi dan pendampingan teknologi, pemberdayaan industri kecil menengah tahu, dan peningkatan penghematan energi mandiri. Tujuan dari artikel ini adalah: (1) mengkaji aspek teknis pendampingan pada implementasi teknologi tepat guna pengolahan limbah cair industri tahu menjadi biogas dan pemurniannya sebagai sumber energi; (2) peningkatan kapasitas dan pemberdayaan industri kecil menengah tahu; dan (3) peningkatan penghematan energi mandiri dari hasil implementasi teknologi. Objek implementasi teknologi adalah biogas hasil dari pemrosesan limbah industri tahu Sentra Sumber Rejeki di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Biogas yang dihasilkan dari digester konvensional dimurnikan di unit pemurnian biogas yang terdiri dari dua tahapan, yaitu: (1) proses kondensasi untuk mengembunkan uap air yang terbawa oleh biogas; dan (2) proses penjerapan menggunakan adsorben karbon aktif. Potensi pembentukan biogas sebesar 1350650 liter/hari dapat digunakan sebagai sumber energi insitu. Pemrosesan biogas melalui proses terintegrasi kondensasi-adsorpsi dapat meningkatkan kualitas biogas cukup signifikan. Biaya operasional yang dapat dihemat dengan pemanfaatan biogas sebagai sumber energi sebesar Rp 127.680.000,00 dari peniadaan serbuk gergaji dan Rp 57.960.000,00 dari substitusi pembelian solar. Pemanfaatan air limbah industri tahu sebagai sumber energi terbarukan dapat memberi nilai tambah pada pengrajin tahu, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. [Title: Implementation and Assistance for Community Empowerment of Small and Medium Tofu Industries In Improvement of Tofu Waste Utilization for Biogas Production] Research application of appropriate technology was focused on implementation aspects and technological assistance, empowerment of small and medium industries know, and increased energy savings independently. The purpose of this article were: (1) assess the technical aspects of assistance to the implementation of appropriate technology for industrial wastewater treatment and purification out into biogas as an energy source; (2) capacity building and empowerment of small and medium tofu industries ; and (3) increase energy savings as the results of the implementation of the technology. Objects implementation of biogas technology is the result of the processing of industrial wastes from Tofu Industri of Sumber Rejeki, District of Kartasura, County of Sukoharjo, Central Java Province. Biogas feed was processed according to biogas purification process unit which consisting of two steps, namely: (1) the condensation process for condensing water vapor carried by biogas; and (2) the process of adsorption or entrapment using the activated carbon adsorbent. The potential of biogas formation of 1350650 L/day can be used as an in situ energy source. Processing biogas through the integrated process of condensation-adsorption can improve the quality of biogas significantly. Operational costs can be saved by the use of biogas as an energy source in amount of Rp 127,680,000.00 of annihilation sawdust and Rp 57,960,000.00 from the substitution of diesel purchases. Utilization of industrial waste water out as a renewable energy source can add value to tofu small industries, both economically and environmentally.