Hubungan Keterpaparan Media Massa dengan kekerasan dalam Pacaran di SMA N 1 Sanden Bantul

Media memberikan peranan yang sangat penting dalam menyebar luaskan informasi, selain membaca media cetak, semakin banyak remaja yang terpapar informasi melalui radio, televisi, vcd, dan internet. Remaja sering menikmati program yang sering kurang mendidik, misalnya tayangan kekerasan dan kehidupan sosial. Remaja merupakan masa rentan, karena merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju kedewasa yang ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, biologis, dan social. Salah satunya yang sering dilakukan remaja adalah pacaran (dating). Untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dengan kekerasan dalam pacaran di SMA Negeri I Sanden Bantul tahun 2015. Penelitian ini mengunakan pendekatan cross sectional, Besar sampel yang digunakan yaitu 66 siswi (total sampling). Pengumpulan data menggunakan kuesioner,. Analisis data menggunakan rumus Kendal Tau. Hasil penelitian keterpaparan media massa di SMA Negeri I Sanden di dapatkan bahwa sebagian besar responden tidak terpapar oleh media massa yaitu sebanyak 42 siswi (63,62%) dan sebagian besar tidak mengalami kekerasan dalam pacaran yaitu sebanyak 44 siswi (66,7 %) ditunjukan dengan nilai sig.(2-tailed) 0.00 < 0,05. Ada hubungan keterpaparan media massa dengan kekerasan dalm pacaran di SMA N I Sanden Bantul. Diharapkan para siswi SMA N I Sanden agar tidak berpacaran agar tidak mengalami kekerasan dalam pacaran.