Abstract. Nyamuk merupakan organisme hidup yang tersebar di berbagai penjuru dunia, yang sebagian besar dapat merugikan bagi kehidupan manusia karena perannya dapat menyebar luaskan penyakit menular (penyakit tular vektor) diantaranya malaria, demam berdarah, radang otak hencephalitis, filaria, chikungunya. Tidak semua spesies nyamuk betina dapat berperan sebagai penular penyakit hanya beberapa saja diantaranya genus Anopheles, culex, Aedes dan Mansonia. Penyakit penting yang dapat ditularkan oleh keempat genus tersebut adalah malaria, filaria, demam berdarah dan Japanese encephalitis. Tujuan dari penulisan ini mengkaji sejahu mana nyamuk Anopheles dapat menimbulkan masalah kesehatan masyarakat serta sebarannya yang terkait dengan aktivitas kehidupan manusia di Indonesia. Berbagai aktivitas manusia dapat memberikan kontribusi terhadap tempat perkembangbiakan bagi kehidupan nyamuk, apabila tempat-tempat tersebut tidak terawat /terkontrol dengan baik. Hal ini akan memberikan kerugian bagi manusia sendiri, karena populasi nyamuk bertambah memberi peluang kontak gigitan nyamuk terhadap manusia. Spesies nyamuk vektor tertentu mempunyai kaitan erat dengan aktivitas kehidupan manusia dari mulai pengelolaan lahan sawah, tambak ikan, perkebunan, peternakan, menampung air sampai pembuangan air limbah rumah tangga akan memberikan peluang nyamuk untuk berkembangbiak. Pada umumnya vektor malaria di Indonesia mempunyai sifat perilaku zoojilik dan sedikit antropojilik yang berbeda pada setiap daerah endemis, dan bersifat eksofagik, eksojilik berbeda pula sebagai parameter entomologi kesehatan. Kata kunci: Nyamuk, penyakit menular, Anopheles, aktivitas kehidupan manusia
[1]
C. Stoops,et al.
Laboratory and Field Testing of Bednet Traps for Mosquito (Diptera: Culicidae) Sampling in West Java, Indonesia
,
2010
.
[2]
Amrul Munif,et al.
BIONOMI ANOPHELES Spp DI DAERAH ENDEMIS MALARIA DI KECAMATAN LENGKONG, KABUPATEN SUKABUMI
,
2007
.
[3]
Amrul Munif.
DINAMIKA POPULASI Anopheles Aconitus KAITANYA DENGAN PREVALENSI MALARIA DI KECAMATAN CINEAM, TASIKMALAYA
,
2004
.
[4]
Bionomics of Malaria Vectors in India
,
2002
.
[5]
D. Molyneux,et al.
Vector-borne parasitic diseases--an overview of recent changes.
,
1998,
International journal for parasitology.
[6]
I. Mclean,et al.
Insect Populations In theory and in practice
,
1998,
Springer Netherlands.
[7]
Bhatt Rm,et al.
Biting rhythms of some anophelines in central Gujarat.
,
1996
.
[8]
V. Kohli,et al.
Biting rhythms of some anophelines in central Gujarat.
,
1996,
Indian journal of malariology.
[9]
S. Kirnowordoyo,et al.
Zooprophylaxis as a useful tool for control of A. aconitus transmitted malaria in Central Java, Indonesia.
,
1986,
The Journal of communicable diseases.
[10]
S. Sundararaman,et al.
Vectors of malaria in Mid-Java.
,
1957,
Indian journal of malariology.
[11]
W. Horsfall.
Mosquitoes: their bionomics and relation to disease
,
1973
.