Pada sistem komunikasi gelombang milimeter, peristiwa fading (pelemahan) sangat mempengaruhi penyampaian gelombang elektromagnetik karena dapat menyebabkan sinyal yang diterima terganggu. Untuk mengurangi pengaruh ini, maka diperlukan perancangan kontrol daya dari stasiun pemancar yang dapat mengikuti variasi fading selama peristiwa hujan untuk mengimbangi redaman hujan. Penelitian ini mencari model distribusi fade dynamics dari pengukuran parameter hujan di Surabaya yang terdiri dari fade slope dan fade duration. Model ini akan diterapkan untuk mengevaluasi Fade Mitigation Tehniques (FMT) yang sesuai untuk iklim di Indonesia, dengan melakukan pengukuran curah hujan di lingkungan kampus ITS. Sedangkan data kecepatan angin diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika Juanda Surabaya. Data curah hujan dan kecepatan angin tersebut digunakan untuk menghitung besarnya redaman hujan. Dari nilai redaman tersebut maka dapat dilakukan perhitungan untuk menentukan fade slope pada tiap even hujan dan fade duration dengan menentukan batas thresholdnya yaitu pada 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 dB yang berorientasi pada dua arah link yaitu Barat-Timur dan Utara-Selatan. Selanjutnya dilakukan perhitungan statistik fade slope dan fade duration kondisional sehingga dapat diperoleh model statistik fading di Surabaya. Statistik fading sangat dipengaruhi oleh variasi wilayah, tahun, arah angin dan arah link komunikasi serta panjang link komunikasi. Sehingga dalam merancang sistem komunikasi harus memperhatikan hal-hal tersebut. Perancangan kontrol daya harus memperhitungkan arah dan kecepatan angin. Dalam perancangan kontrol daya jika panjang lintasan yang diinginkan semakin panjang, maka equalizer juga harus dirancang untuk bisa mengikuti variasi sinyal yang semakin cepat. Katakunci : Fading, fade slope, fade duration, fade mitigation techniques.