Manajemen Mitigasi Bencana Kota Palu Palu City Disaster Mitigation Management

Kota Palu merupakan salah satu kota dengan tingkat rawan bencana yang tinggi. Tidak hanya menimbulkan gempa bumi, namun juga tsunami dan fenomena likuifaksi. Salah satu cara untuk mengurangi dampak bencana adalah dengan melakukan mitigasi bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota Palu merupakan badan yang bertanggung jawab untuk menangani bencana yang terjadi di kota Palu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen mitigasi bencana pada kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota Palu serta faktor pendorong dan penghambat manajemen dalam mitigasi bencana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Indikator yang digunakan pada penelitian ini adalah fungsi manajemen dari Luther Gulick yang di kenal POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting and Budgeting). Selain itu juga dilihat dari faktor pendorong dan penghambat manajemen organisasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Planning belum maksimal, karena masih terdapat program atau kegiatan yang belum mencapai target. Directing belum sepenuhnya memahami Garis komando, serta masih terdapat ego sektoral sehingga proses penanganan bencana menjadi lambat. Budgeting masih kurang, dimana biaya di padatkan dalam artian melakukan 2 kegiatan dengan satu dana. Faktor yang menghambat manajemen adalah kurangnya SDM yang handal, kekurangan sarana dan prasarana, keterbatasan dana, sedangkan banyaknya dukungan dari pihak luar menjadi pendorong