Dari terminologi ke subtansi pendidikan kewarganegaraan: Implikasi terhadap revitalisasi Pancasila

Artikel ini mengeksplorasi berbagai istilah (terminologi) yang berkaitan dengan praktik kewarganegaraan atau pendidikan kewarganegaraan yang digunakan di Indonesia setelah runtuhnya rezim Orde Baru. Ia berpendapat bahwa penggunaan istilah tersebut agak serampangan karena mereka kurang dibahas dan diperebutkan di kalangan akademis. Akibatnya, agak membingungkan ketika pemerintah Indonesia berniat untuk memperkenalkan kembali Pendidikan Pancasila baru-baru ini. Makalah ini menyarankan bahwa penggunaan istilah-istilah tersebut secara konsisten dan sistematis akan memungkinkan kita untuk menempatkan Pancasila secara lebih proporsional dalam “peta” Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia (Pendidikan Kewarganegaraan, PKn).---------------------------------------------------------------------------------------------------------practices of citizenship or civic education used in Indonesia after the demise of the New Order regime. It argues that the use of the terms has been rather haphazard because they have been less discussed and contested in academic circles.  As a result, it was rather confusing when the Indonesian government intended to re-introduce Pancasila Education recently.  This paper suggests that consistent and systematic use of such terms will enable us to locate Pancasila more proportionately in the “map” of Indonesia’s Citizenship Education (Pendidikan Kewarganegaraan, PKn).