PENJADWALAN UJIAN AKHIR SEMESTER DENGAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNESA)

Abstrak Penyusunan jadwal merupakan suatu permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan kampus. Terdapat banyak kegiatan kampus yang membutuhkan penjadwalan karena adanya pengaruh keterbatasan ruang, kegiatan dosen, kegiatan mahasiswa dan sebagainya. Ujian akhir semester dilaksanakan di jurusan Teknik Informatika Unesa dalam setiap akhir semester untuk mengevaluasi proses belajar dalam setiap semesternya. Waktu pelaksanaan  ujian akhir semester sudah ditentukan sesuai dengan jadwal akademik universitas yang  pelaksanaannya sekitar 2 minggu atau 10 hari. Algoritma Genetika adalah program komputer yang mensimulasikan proses evolusi, dengan menghasilkan kromosom-kromosom dari tiap populasi secara acak dan memungkinkan kromosom tersebut berkembang biak sesuai dengan hukum-hukum evolusi yang nantinya diharapkan akan dapat menghasilkan kromosom prima atau yang lebih baik. Kromosom ini merepresentasikan solusi dari permasalahan yang diangkat, sehingga apabila kromosom yang baik tersebut dihasilkan, maka diharapkan solusi yang baik dari permasalahan tersebut juga didapatkan. Algoritma Genetika bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang tidak mempunyai metode penyelesaian dengan rumusan yang tepat, ataupun jika ada rumusannya, masih diperlukan waktu yang lama untuk menyelesaikannya, biasanya permasalahan tersebut sangat beragam dan Kompleks. Untuk menerapkan Algoritma Genetika kedalam penjadwalan ujian akhir semester  diperlukan beberapa proses sehingga jadwal akan terbentuk dengan optimal sesuai dengan aturan-aturan yang diberikan. Aturan pada pembuatan penjadwalan ujian semester ini matakuliah untuk kelas yang sama tidak diperbolehkan dilaksanakan bersamaan, satu ruang hanya untuk satu matakuliah, untuk matakuliah MKU (Matakuliah Umum) jadwal sudah ditetapkan dan tidak boleh dirubah., matakuliah praktikum berada di laboratorium, matakuliah yang sama dengan dosen yang sama untuk kelas yang berbeda boleh dilaksanakan bersama karena pengawas ujian tidak harus dosen yang bersangkutan. Langkah-langkah Algoritma Genetika untuk menyelesaikan masalah penjadwalan adalah inisialisasi populasi pertama dilakukan secara acak, penghitungan nilai fitness, proses seleksi dengan  menggunakan Roulette Wheel Selection, proses crossover dengan probilitas 0,6. Crossover yang dipilih adalah Single-Point Crossover,  mutasi dimana probalibiltas mutasi dipilih 0,001. Mutasi hanya diperbolehkan untuk gen-gen yang bermasalah dan terdapat penurunan nilai fitness. Kata Kunci : Algoritma Genetika, ujian akhir semester, aturan-aturan, seleksi, fitness, crossover, mutasi.