DAYA DUKUNG LINGKUNGAN ASPEK SUMBER DAYA AIRDI KOTA BIMA NTB

Air merupakan komponen universal dan keberadaannya sangat mutlak dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Peningkatan jumlah penduduk dan kecenderungan alih fungsi lahan yang terjadi menuntut peningkatan kebutuhan air baik untuk keperluan domestik, non domestik serta kebutuhan air sektor lainnya seperti industri, pertanian, peternakan dan perikanan. Sehingga dalam upaya menjaga keberlanjutan pasokan air, perlu diketahui status daya dukung dan upaya konservasi sumber daya air. Kota Bima merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat, terletak di ujung timur Pulau Sumbawa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa ketersediaan air, kebutuhan air tahun 2016 dan proyeksinya hingga 10 (sepuluh) tahun ke depan serta untuk mengkaji status daya dukung dan upaya konservasi sumber daya air yang dapat diaplikasikan di Kota Bima. Penelitian dilakukan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif, dengan langkah-langkah analisis yaitu menghitung ketersediaan air dan menghitung kebutuhan air serta proyeksinya kemudian membandingkan antara keduanya sehingga didapatkan status daya dukung sumber daya air di Kota Bima, langkah selanjutnya adalah menentukan upaya konservasi sumber daya air. Hasil penelitian menunjukkan status daya dukung sumber daya air di Kota Bima tahun 2016 sampai tahun 2026 berada dalam kondisi aman bersyarat. Pada tahun 2016 terdapat satu kecamatan yang statusnya berada dalam kondisi terlampaui yaitu Kecamatan Rasanae Barat. Sedangkan pada tahun 2026 kecamatan yang berada dalam kondisi terlampaui bertambah menjadi Kecamatan Rasanae Barat dan Kecamatan Mpunda. Upaya konservasi yang dapat diterapkan yaitu memanen air hujan, dapat dilakukan dengan metode kolam/wadah pengumpul air hujan, sumur resapan air hujan, parit resapan air hujan, lubang resapan biopori dan/atau melestarikan hutan sebagai pemanen air hujan alami. Kata kunci: ketersediaan air, kebutuhan air, sumber daya air, pemanenan air hujan, kota bima Water is a universal and absolute presence is required by all living creatures. Increasing population and the trend of land conversion happens demanded an increased in water demand both for domestic use, non-domestic as well as the water needs of other sectors such as industry, agriculture, livestock and fisheries. Thus, in order to maintain the sustainability of water supply, needs to know the status of the carrying capacity and conservation of water resources. Bima Municipality is one of regencies located in West Nusa Tenggara province, located at the eastern end of the island of Sumbawa. This study aims to analyzed water supply, water demand in 2016 and projected it to ten years as well as to assess the status of the carrying capacity and conservation of water resources that can be applied in Bima Municipality. The study was conducted using quantitative descriptive analysis method, the analysis steps is to calculate water supply and calculate water demand as well as the projections then compare them to obtain the status of the carrying capacity of water resources in Bima Municipality, the next step is to determine the conservation of water resources. The results showed the status of the carrying capacity of water resources in Bima Municipality in 2016 until 2026 are in a conditional sustain. Where in 2016 there is one sub district whose status is in overshot that is West Rasanae. While in 2026 districts are in overshot increased into West Rasanae and Mpunda. Conservation efforts that can be applied is rainwater harvesting, can be done using tank/container rainwater collector, rainwater catchment wells, rainwater infiltration trenches, biopore infiltration holes and/or preserving forests as natural rainwater harvesting. Keywords: water supply, water demand, water resources, rainwater harvesting, bima municipality