PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK PELUMAS BEKAS DAN STYROFOAM PADA BETON ASPAL

Damage of road surfaces layer like crack before the end service time, make necessary brainstorming to find solution by using additive add to asphalt concrete that reduce stiffness of road surface layer, so that be able to road surface layer more flexible. The value of additive was expensive, to appear rise idea to use oil residu and styrofoam ex-electronic packing to be additive. Additional oil residu and styrofoam to concrete asphalt mixing hope can be increase mixing flexibilitas. The result of this research that additional oil residu and 0.03% styrofoam to concrete asphalt can increase dencity value, Void Fill With Asphalt (VFWA) and flow, also decrease Void In The Mix (VITM) value, stability, and Marshall Quotient (QM). The optimum content of asphalt that obtained at mixture of 0.03% styrofoam with additional 5% oil residu is 6.5% and in additional 10% and 12,5% oil residu is 7%. Additional oil residu with 0.03% can decrease stiffness and fix mixture flexibility and road surface can't be crack easily. Key word : concrete asphlat, crack, marshall caracteristic, oil residu, styrofoam Abstrak: Seringnya terjadi kerusakan lapis permukaan jalan berupa retak-retak sebelum masa layan berakhir, menimbulkan suatu pemikiran perlunya dicarikan solusi penggunaan bahan tambah pada beton apal yang dapat menurunkan tingkat kekakuan lapis perkerasan jalan tersebut, sehingga diperoleh lapis permukaan jalan yang lebih fleksibel. Harga bahan tambah yang mahal menimbulkan pemikiran untuk memanfaatkan minyak pelumas bekas (MPB) dan limbah styrofoam bekas pengepakan barang elektronik sebagai bahan tambah. Penambahan minyak pelumas bekas dan styrofoam dalam campuran beton aspal diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas campuran. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penambahan minyak pelumas bekas dan 0,03% styrofoam pada beton aspal dapat meningkatkan nilai density, Void Fill With Asphalt ( VFWA) dan flow, serta menurunkan nilai Void In The Mix (VITM), stabilitas, dan Marshall Quotient (QM) dalam campuran. Kadar aspal optimum diperoleh pada campuran 0,03% styrofoam dengan penambahan 5% minyak pelumas bekas yaitu sebesar 6.5% dan pada penambahan 10% dan 12,5% yaitu sebesar 7%. Jadi penambahan minyak pelumas bekas dengan 0,03% styrofoam dapat menurunkan kekakuan dan memperbaiki fleksibilitas campuran, sehingga lapis permukaan jalan tidak mudah mengalami keretakan. Kata kunci : beton aspal, retak, karakteristik marshall, minyak pelumas bekas, styrofoam