PENENTUAN KEBIJAKAN REPLENISHMENTDENGAN PENDEKATAN (S,Q) DANSTATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN(STUDI KASUS PT. UBM SIDOARJO)
暂无分享,去创建一个
Seluruh perusahaan manufaktur memiliki persediaan sebagai
dampak dalam menjalankan kegiatan produksi. 25% dari biaya
persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan berasal dari persediaan
bahan baku (Love, 1970). Kebijakan inventory bahan baku yang tepat
diperlukan untuk mereduksi besarnya biaya operasi, melancarkan
proses produksi, dan memuaskan customer.
PT. UBM Sidoarjo yaitu sebuah perusahaan manufaktur yang
memproduksi biskuit. Dalam mengelola persediaannya, PT. UBM
menggunakan pendekatan FIFO dalam pengaturan keluar masuknya
bahan baku tepung ke dalam proses produksinya dan menerapkan
prinsip economic of scale dalam penentuan besarnya order yang
dipesan kepada supplier. Penggunaan prinsip economic of scale dan
seringnya pemesanan menyebabkan tingginya level persediaan harian
perusahaan, sehingga biaya persediaan yang harus ditanggung oleh
perusahaanmenjadi besar.
Pada penelitian dilakukan penentuan kebijakan replenishment
dengan menggunakan metode (s,Q) yang statis dan metode Statistical
Process Control (SPC) yang dinamis untuk menghitung level persediaan
dan jumlah pemesanan optimal yang dilakukan. Pada penelitian ini juga
dibuat simulator berbasis Visual Basic untuk mengevaluasi persediaan
dengan metode (s,Q) dan SPC.
Dengan menggunakan metode (s,Q) pada sistem persediaan
perusahaan pada periode April 2006 hingga Maret 2007, dapat
mengurangi total biaya persedian perusahaan sebesar 26%, dari
Rp.487,066,996.00 menjadi Rp.356,491,900.00. Sedangkan penggunaan
metode SPC ternyata tidak cocok untuk semua item bahan baku tepung.