Deteksi Kondisi Emosi pada Media Sosial Menggunakan Pendekatan Leksikon dan Natural Language Processing
暂无分享,去创建一个
Emosi memenuhi kehidupan manusia setiap waktu. Emosi mempengaruhi hubungan sosial, ingatan dan bahkan dalam pengambilan keputusan. Saat ini, orang cenderung mengekspresikan emosi melalui media sosial seperti Facebook dalam bentuk gambar, video dan teks pada umumnya. Deteksi emosi pada teks merupakan bidang penelitian yang baru dan banyak diteliti khususnya dibidang linguistik. Penelitian ini menggunakan EmoLex sebagai leksikon yang digunakan untuk mendeteksi emosi pada suatu teks. Kosa kata pada EmoLex diperluas dengan pencarian sinonim menggunakan Kateglo API. EmoLex digunakan sebagai leksikon 8 kategori emosi Plutchik dan sentimen. EmoLex tersedia dalam 105 bahasa berbeda termasuk Indonesia yang mana mengandung 14.182 kata yang kemudian diperluas dengan pencarian sinonim menggunakan Kateglo API. Pencarian sinonim menghasilkan 20.690 kata sehingga memperoleh hasil akhir leksikon emosi yang berisi 34.872 kata. Pengujian menunjukkan bahwa leksikon emosi mampu mendeteksi 55.45% atau 15.357 dari 27.696 kata yang diperoleh dari update status pengguna Facebook dalam melakukan pendeteksian emosi, sebanyak 100 update status diambil dari Facebook. Selanjutnya update status tersebut diperbaiki menggunakan Natural Language Processing (NLP). Hasil perbaikannya dinilai dengan leksikon emosi yang telah dibuat sebelumnya. 26 dari 100 update status dapat diketahui label emosinya. Hasil validasi terdapat 16 update status atau 61,53% label emosinya akurat.