Penggunaan model siklus belajar dalam pembelajaran kimia untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri I Lawang / Nurin Mariyatul Ulfa
暂无分享,去创建一个
Salah satu karakteristik pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2006 (standar isi) adalah menggunakan paradigma pembelajaran konstruktivistik, dimana pembelajaran dilaksanakan berpusat pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada paradigma belajar konstruktivistik adalah model siklus belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan model siklus belajar terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 lawang dalam mempelajari materi laju reaksi.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dan eksperimental semu (Quasy Experimental). Rancangan deskriptif untuk mendeskripsikan keaktifan siswa selama pelaksanaan model siklus belajar. Rancangan eksperimen semu untuk membandingkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol SMA Negeri 1 Lawang. Pemilihan sampel secara bertujuan dengan melihat nilai rata-rata ulangan sebelumnya. Instrumen yang digunakan adalah RPP, lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi kualitas pelaksanaan pembelajaran, tes hasil belajar, dan angket. RPP digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di kelas, lembar observasi digunakan untuk melihat keaktifan siswa selama proses pembelajaran, tes digunakan untuk memperoleh hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis , dan angket digunakan untuk melihat respon siswa terhadap model siklus belajar. Analisis data dilakukan dengan uji t pada signifikansi = 0,05 dan analisis deskriptif dengan teknik persentase.
Hasil penelitian adalah pembelajaran dengan menggunakan model siklus belajar membuat siswa cenderung lebih aktif. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah siswa yang aktif dalam tiap-tiap pertemuan. Uji-t menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol (thitung 2,511 > ttabel 1,992) dan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen juga lebih baik dibandingkan kelas kontrol (thitung 2,104 > ttabel 1,992). Persepsi siswa terhadap model siklus belajar yang digunakan secara umum adalah sangat positif.