Optimalisasi Penjadwalan Pembangkit Listrik di Sistem Sorong

Pada pembangkit listrik di sistem Sorong, total kapasitas terpasang pembangkit termal yaitu : 40.375 MW, yang terdiri dari PLTD Klasaman, PLTD Arar, PLTMG Arar, dan PLTD Sewa. Biaya bahan bakar untuk pembangkit termal dalam memproduksi daya listrik untuk memenuhi beban sistem masih relatif mahal. Untuk mengurangi biaya bahan bakar maka penjadwalan optimal unit pembangkit termal pada sistem Sorong perlu dilakukan. Permasalahan yang menyangkut penjadwalan terdiri dari dua masalah yang saling berhubungan yaitu Economic dispatch digunakan untuk membagi daya yang harus dibangkitkan oleh masing-masing pembangkit dari sejumlah pembangkit yang ada untuk memenuhi kebutuhan beban sistem yang bertujuan untuk mendapatkan total biaya bahan bakar yang optimal. Masalah lainnya adalah Unit commitment yang menentukan jadwal (schedule) on/off pembangkit untuk dapat memenuhi kebutuhan beban. Penjadwalan beban untuk masing-masing unit pembangkit dapat diperoleh dengan menggunakan metode daftar prioritas dalam menyelesaikan permasalahan unit commitment. Metode daftar prioritas dalam menyelesaikan permasalahan unit commitment memberikan hasil yang lebih optimal dibandingan dengan total biaya yang dikeluarkan oleh PT.PLN (Persero) Wilayah Papua Barat Cabang Sorong. Total biaya yang dihasilkan dari metode daftar prioritas sebesar Rp.469,073,373.8403 adapun biaya pembangkit dari PT. PLN (Persero) Wilayah Papua Barat Cabang Sorong sebesar Rp. 513,837,361.8395 dengan demikian ada penghematan sebesar Rp. 44,763,987.9992.