Usulan Pengendalian Persediaan Produk Oli Dengan Menggunakan Metode Distribution Resource Planning (DRP) Di PT "X", Bandung

PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak di dalam bidang distribusi salah satu produk oli dan merupakan distributor pusat untuk wilayah Jawa Barat. PT. X memiliki lima distributor cabang yang terletak di kota Bandung, Purwakarta, Cirebon, Cianjur, dan Tasikmalaya. PT. X dan seluruh distributor cabangnya merupakan satu kepemilikan, tapi pengendalian persediaan yang dilakukan selama ini tidak terpusat. Pengendalian persediaan saat ini dilakukan oleh masing-masing distributor cabang tanpa pengawasan langsung dari PT. X pada setiap saat. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak dapat memantau persediaan yang ada di setiap distributor cabangnya. Masalah yang sering terjadi pada PT. X dan distributor cabangnya berkenaan dengan pengendalian persediaan adalah terjadinya penumpukan persediaan di gudang untuk selang waktu tertentu dan sebaliknya terjadi kekurangan persediaan barang akibat terlambatnya pemesanan barang pada selang waktu lainnya. Dalam upaya memecahkan permasalahan yang dihadapi PT. X, pertama – tama dilakukan peramalan permintaan oli untuk enam bulan ke depan di masing-masing distributor dengan kriteria pemilihan metode peramalan terbaik berdasarkan MSE (Mean Square Error) terkecil dan pengujian validasi dengan uji tracking signal. Hasil pengolahan data menunjukkan metode Linear Regression yang terpilih. Selanjutnya dihitung besarnya elemen biaya pengendalian persediaan. Metode pengendalian persediaan yang diusulkan penulis adalah metode Distribution Resource Planning (DRP) yang merupakan metode pengendalian persediaan yang terpusat dengan penentuan ukuran lot menggunakan model Wagner-Whitin. Dengan metode tersebut, perusahaan dapat mengatur jumlah persediaan di tiap distributor cabang dan mengumpulkan seluruh permintaan dari distributor cabang untuk dijadikan jadwal pengiriman yang baik. Selain itu untuk meredam fluktuasi permintaan, diadakan safety stock yang berfungsi untuk meredam penyimpangan hasil peramalan permintaan. Dengan menggunakan metode pengendalian persediaan usulan didapatkan penurunan biaya pengendalian persediaan perusahaan untuk enam bulan ke depan dari Rp. 122.154.008,33 menjadi Rp. 54.461.950,42. Dengan kata lain, didapatkan penghematan sebesar Rp.67.692.057,91 atau 55,42%. Penghematan tersebut hampir seluruhnya berasal dari tidak timbulnya biaya stockout pada metode usulan.