PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET MANAGEMENT SYSTEM) SEBAGAI BENTUK IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASET PADA PERUSAHAAN, STUDI KASUS LAPINDO BRANTAS, INC.

Proses bisnis pada Seksi Pemeliharaan Lapindo Brantas, Inc., yang terdiri dari Work Request (Surat Permintaan), Failure Report (Laporan Kerusakan) dan Work Order (Perintah Kerja), masih menggunakan cara manual (paper based) dan tidak ada sistem yang terintegrasi. Cara manual ini cukup memakan tempat di ruang kerja & seringkali tidak efisien. Permasalahan tersebut membuat perusahaan membutuhkan aplikasi manajemen aset yang terintegrasi. Maka dari itu dikembangkan aplikasi INTRAMAS (Integrated Asset Management System) pada Tugas Akhir ini, sebagai bentuk implementasi dari Enterprise Asset Management (EAM) berupa Computerized Maintenance Management System (CMMS). Proses pengembangan INTRAMAS pada Tugas Akhir ini dimulai dengan studi literatur, kemudian ke tahap permulaan (inception), tahap perluasan (elaboration), tahap konstruksi (construction), dan tahap transisi (transition). INTRAMAS dikembangkan berbasis web dan terintegrasi dengan database sehingga dapat menampilkan informasi yang dinamis dan up to date. Hasil dari proyek Tugas Akhir ini adalah INTRAMAS yang telah dikembangkan dengan modul-modul proses bisnis perusahaan, yaitu Work Request, Failure Report dan Work Order, serta modul Performance (KPI) & modul Administrator.