PEMANFAATAN AHP SEBAGAI MODELKEPUTUSAN PENENTUAN DESA POSDAYA

Millenium Development Goal’s (MDG’s), menyepakati delapan fokus pembangunan bagi negara-negara di dunia yaitu penghapusan kemiskinan dan kelaparan. Tahun 2010 anak perempuan dan laki-laki mendapatkan pendidikan dasar penuh, mempromosikan kesetaraan dan kematian bayi dan balita, menurunkan angka kematian ibu, memerangi penyakit menular (TBC, HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya). Menjamin keberlangsungan lingkungan hidup dan meningkatkan kerjasama global. Maka pemerintah mencanangkan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Pengumpulan data disusun berdasarkan studi literatur, observasi dan wawancara, sehingga dihasilkan kriteria-kriteria dalam Posdaya. Selanjutnya kriteria tersebut diberi penilaian perbandingan berpasangan dengan AHP (Analitycal Hierarchy Process) untuk mencari bobot prior dengan skala penilaian antara 1-9. Hasil dalam penentuan desa posdaya menunjukan bahwa kriteria aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan merupakan kriteria utama dalam menentukan desa berbasis posdaya. Sistem yang dibangun dapat menghasilkan penilaian desa mandiri berbasis posdaya, rintisan posdaya atau belum adanya posdaya, berdasarkan akhir penilaian yang dihasilkan oleh sistem. Sehingga sistem ini diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan dalam menentukan kategori desa mandiri berbasis posdaya.